Sekilas Sejarah Ka'bah


Ka'bah
Penulis: D. F. Buton

Ka'bah (Kaʿbah) juga merujuk pada Al Ka'bah Al Musyarrafah (Kakbah Yang Suci), adalah sebuah bangunan di tengah-tengah masjid paling suci dalam agama Islam, Masjidil Haram, di Mekkah, Hejaz, Arab Saudi. Tempat ini adalah tempat yang paling disucikan dalam agama Islam.

Ka'bah dianggap "Rumah Allah" dan mirip selayaknya Tabernacle dan Holy of Holies dalam keyakinan Yudaisme. Tetapi dalam seluruh dunia, Muslim menganggap bahwa menghadap Kakbah ketika melaksanakan salat (sembahyang). Dari seluruh titik di dunia, perintah salat menghadap ke Kakbah dikenal dengan nam

Ka'bah telah diletakkan ,bahkan para malaaikat sudah brtawaf dan bertasbiah sebelum nabi adam diturunkan, kemudian badai topan dan banjir menutupinya pada zaman nabi nuh as.

Kemudia allah memerintahkan nabi ibrahim as, membawa istrinya 'hajar dan putranya ismail yg masih menyusui. Kelembah kosong yg kering dari air dan buah"an. beliau tinggal pulang, selagi dijalan beliau berdoa kepada allah swt.
'wahaai rab kami sesungguhnya, aku telah menempatkan sebahagian keturunanku dilembah yang tdak mempunyai tanam-tanaman didekat rumah engkau Baitullah yang di hormati. Ya rabb kami yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanla hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri reskilah mereka dari buah-buahan mudah'an mereka bersyukur.

Sebagai pengabulan doa nabi ibrahim maka terpancarlah mata air zam-zam mata air suci bagi nabi ismail dan ibunya. Setelah kabilah-kabilah mengetahui hal ini mereka segera datang, adapun Bani Al Amalik menetap di atas bukit quah quan setelah mendpat izin dari siti hajar as.

Renovasi ka'bah

Setelah nabi ismail dewasa dan balik beliau dinikahkan dengan imarah putri kepala suku bani al amaliki, disaat kabilah dzuruhum datang tinggallah mereka dicela al-waad. Selama beberapa tahun baru Allah SWT mengijinkan nabinya ibrahim mengunjungi ke lembah kabah, disana beliau menanyakan tentang keadaan kabah dan istri beliau, dikarenakan beliau mendengarkan istri anaknya tidak bijak dalam berkata-kata, maka beliau memerintahkan istri nabi ismail untuk menyampaikan salam ketika pulang agar sang suami merubah pintu gerbangnya, ismailpun paham atas maksud ayahnya lantas beliau ceraikan wanita tersebut. Tatkalah mendengar berita itu bani dzhurum segera mengejar kemulian pernikahan dengan nabi ismail as.

Dari pasangan inilah terlahirlah kabilah arab terpandang. Kemudian allah memerintahkan kepada kedua nabi untuk mendirikan bangunan kabah di tempat yang allah tunjukan, Nabi ismailpun terus mengurusi baitullah hingga beliau menghembuskan nafas terakhir.

Sepeninggal beliau secara turun menurun kabilah dzuruhum mengurus baitullah. Sampai banjir bandang menjebol bendungan ma'arif di negeri sabah pada abad 3 M sehingga menghancurkannya dan memksa kabilah asad dan khuzaah untuk hijra kearah utara, khuzaah menetap di mekah setelah mengalahkan bani dzuruhum dan mengusir mereka darinya lantas Amru Bin Luhai. menggantti agama allah yang lurus dan menggantikan penyembahan patung dan berhala serta mewajibkan orang2 yang haji berkorban untuknya jadilah tawaf di baitullah sekedar muka dan tasdiah yaitu (tepuk tangan dan siulan).

Banjir Bandang di mekah (ka'bah)

Keadaan in terus berjalan sampai kedatangan Kusaid Bin Kilab yang termasuk keturunan nabi ismail As pada pertngahan abad 5 M. maka kepemimpinan dan pengrusan mekah diserahkan kepadanya, dengan ini berawal era qhurays dan tersebarlah marga qhurays di penjuru kota mekah, rumah dari buluh-buluh digantikan dengan tanah liat dan batu, mendirikan darrul nadwa. memberi minum jama'ah haji adalah suatu derajat tinggi dan kemulian pada waktu itu, karena sulitnya air di tanah mekah dan karena zam-zam belum lagi ditemukan setelah di tutup oleh dzuhurum.

Seiring dengan banyak jamaah haji masalah air menjadi permasalahan perhatian utama orang yg memerintah mekah setelah usaid. Abdul mutallib berpikir tenang sumur zam-zam yg banyak diriwayatkan dalam berbagai berita, ia terus berusaha mencari tempatnya sampai ia melihat dalam mimpi orang yg memanggil mnunjukan tempatnya dan memerintahkan penggalianya hingga sekarang air zam-zam dapat dinikmati jamaah yang berhaji.

Yakusa

0 Response to "Sekilas Sejarah Ka'bah "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel