Berjanji boleh. Tapi Jangan Lupa di tepati

Hipma butur kendari
Penulis: L. D. Asriyawan (Sekjen Hipma BUTUR Kendari)

Dalam remang cahaya kutulis secarik kalimat untuk orang tua kami, agar setiap kenangan terawetkan dalam tulisan yang sederhana ini .

Buat orang tua kami yang telah berucap setutur janji.

Mungkin saat itu kau mulai melawan hari Aku ingin ceritakan tentang hariku dan negeriku, saat masih pagi dan langit biru sebiru hati ditengah udara kota bertuba.

Kupilih kupilah kenangan yang ada hingga kuingat saat tumbuh ditanah tercinta tanah yang hijau dengan langit seluas samuderanya.

aku lahir disebuah pulau, pulau yang terkecil  bernama Buton utara. Tapi yang ingin kuceritakan bukan tentang keindahannya bukan tentang kekayaan alamnya, bukan pula tentang ramahtamah penduduknya, bukan pula tentang kesuburan dan kesejahteraannya.

cukuplah kiranya cerita ini ditemukan dari dongeng sejarah saja.

Jangan jangan ini hanya sekedar tutur kalimat retoris yang  telah tergadaikan untuk menerjang badai polemik yang tak terbendumkan.

Hari ini janji sudah sangat menumpuk, sudah sangat menumpuk. Janji itu berkurang atau bertambah berapa ?

aku tak tahu bagaimana sebabnya anak anakmu hanya di berikan janji sama seperti dalu bapak berpesta demokrasi  3 tahun lalu, menebar kepiluan dan kesengsaraan tiada duanya.

tidak, aku tidak ingin ceritakan tentang masa sama pilu itu, yang sering datang dalam bayang banyang kami.

Aku tidak ingin ceritakan itu semua aku juga tidak ingin menceritakan pejabat, pegawai atau temanteman yang suka korupsi dana APBD atau APBN, ditambah kolusi dan nepotisme disingkat KKN.

Aku tak ingin menceritakannya, karena bisa bisa aku diseretnya juga aku ini bukan orang suci atau ulama
jadi jangan paksa aku menghakimi.

Tolong jangan janji janji kami lagi,  jika tak ingin gelisah dalam beraktifitas.

tapi tenang jika bapak dijebak atau menjebakkan diri dalam janji, bapak tidak akan dihukum mati, apalagi jika bapak pandai bernegoisasi itu lebih bagus lagi,  bapak bisa dibebaskan atau setidaknya diringankan. Ah sudahlah jangan diperpanjang. Tapi penaku terus mengukir.

Hari ini kami terus bertanya pada siapa saja.

aku hanya ingin bercerita padamu pak. Di setiap kelompok tempat kami berkunjung untuk bersilaturahmi bahkan untuk berdiskusi, kami sering menjumpai kata kata tentang asrama mahasiswa dan beasiswa mereka dari pemda masing masing.

Kalimat kalimat itu terus menghujat kami semua pada setiap selang pertemuan dan diskusi yang kami bangun.

Kapan ya  pemda bisa muwujudkan seperti itu ?

Mari kawan kawanku jangan pernah lelah untuk berjuang perjalanan kita masih panjang.

Kendari 9 Juni 2018

0 Response to "Berjanji boleh. Tapi Jangan Lupa di tepati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel