Skeptisisme Semua Bentuk Kepercayaan
Penulis: Eka Dwi Putra
Setiap manusia pasti mengalami hal yang sama, ketika apa yang mereka agung-agungkan tidak sesuai dengan apa yang sudah menjadi setiap komitmen terdahulu.
Apalagi dalam hal ini adalah golongan dan pemikiran seseorang, keimanan atau kepercayaan dan lain sebagainya. Pastilah ketika kita ingin mencapai kesempurnaan dan mempraktekkan pujian-pujian maupun ibadah- ibadah dari sang panutan sendiri yaitu nabi Muhammad SAW, pasti banyak tanda tanya yang muncul dan menimbulkan kebingungan.
Terlebih dalam hal ini Nabi Muhammad SAW telah bersabda bahwa:" Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya ada 1 golongan yang akan masuk surga dan yang 72 akan masuk neraka, seseorang sahabat bertanya, siapakah mereka ya rasulullah? Rasulullah menjawab. Mereka adalah ahlul Sunnah waljamaah ".(H. R. Imam Thobrani) Pertanyaannya, golongan yang mana yang akan masuk surga, siapa pemimpinnya, siapa yang menciptakan golongan tersebut. Sedangkan dari 73 golongan tersebut semuanya mengaku bahwa mereka adalah pengikut setia nabi, dalam pengetahuan orang Awam, Intelektual dan orang yang beriman, pada umumnya golongan yang sangat nampak di dunia dewasa ini adalah hanya beberapa golongan yaitu Sunny, Syah, Wahabi, dan salafi.
Dan jika kita hanya mengacu kepada keimanan ataupun kepercayaan, kita hanya akan mendapatkan yang namanya kebenaran yang tidak hakiki ujung-ujungnya berdampak pada keraguan. Hal ini sangat banyak sekali dialami oleh orang-orang di era dunia yang sudah dewasa ini. Dimana mereka hanya mengandalkan kepercayaan yang mereka dapatkan dari lahir itu yang mereka telan mentah-mentah dan mereka bawa sampai ke liang lahat dan menurut mereka itu adalah sesuatu yang paling benar yang hakiki.
Dalam teori kausalitas ketika kita ingin mengimani sesuatu itu kita harus meragukan sesuatu itu terlebih dahulu menurut analisa saya bahwa, pada saat kita meragukan atau mengingkari sesuatu itu, disitulah kita mencari kebenaran. Yang dimana kita di tuntut untuk berpikir bebas dan tidak memilih golongan mana yang menurut kita awalnya benar.
Ketika kita ingin mencapai kebenaran kita harus berada dalam alam yang bebas yang dimana tidak ada sebatang pohon pun yang menghalangi masuk lajunya anggin. Karena sejatinya kebenaran adalah sebuah Ketundukan dan ketika kita tunduk tetapi kita belum mencapai kebenaran kita bagaikan didalam ruangan yang gelap yang menebak alam bebas dengan kebodohan.
Salah satu Khalifah yaitu Ali Bin Abu Thalib katakan bahwa:"Orang-Orang yang beribadah tanpa pengetahuan dan kesadaran laksana keledai yang mengelilingi tonggak di jalan". Dalam pengakuan Khalifah ini sangat jelas bahwa seseorang yang belum mencapai kebenaran ataupun kesadaran, ibadah tersebut hanya sia-sia dan membuat orang bodoh akan menjadi lebih bodoh. Karena ketika seseorang itu mengenal Tuhan seseorang tersebut belum mengenal dirinya sendiri.
Manado 23 April 2018
0 Response to "Skeptisisme Semua Bentuk Kepercayaan"
Post a Comment