Pemerintah Sula Miskin Ide dan Gagasan
Demokrasi tidak untuk melayani penguasa, demokrasi ditujukan memuliakan warga negara. (Najwa Sihab) |
Penulis: D. F. Buton
Kaum pelajar mahasiswa atau yang biasa disebut aktivis mulai resah dengan pemerintahan Kab Kep Sula, termasuk saya. Karena menurut saya pemerintah dinilai miskin ide dan gagasan dalam mengambil keputusan terkait persoalan yang dihadapi daerah. Khususnya menyangkut masalah penataan pedagang PKL pasar Basanohi sanana.
Hampir 3 tahun dibawah kepemimpinan Hendrata Theis. Kian ribet saja dalam menyelesaikan penertiban pedagang, padahal kejadian-kejadia yang terjadi mengenai pasar terbilang ekstrim buktinya tiga kali pasar terbakar tanpa kejelasan yang mengambang dan terkadang irasional.
Menurut saya betapa lemahnya pemerintah dalam mengambil keputusan, dan juga lamban mengatasi persoalan daerah lewat dinas terkait dan cenderung tak memiliki solusi. Saya teringat kata teman diskusi saya pasarkan luas kenapa tak ditata terpisah saja. Biar semuanya masuk. Hehehe
bukan mustahil kejadian saat ini akan menjadi tolak ukur keraguan saya dan orang lain. Bagaimana daerah akan menghadapi atau mengalami krisis kedaerahan yang lebib besar lagi? apakah daerah mampu menyelesaikannya?
Pasalnya, problem ini sudah berlangsung amat panjang dan tak menemukan situasi dimana membicarakan solusi. Terbukti. Ini merupakan kegagalan pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan kepemerintahan yang tercermin dari kurangnya ide, gagasan yang pro rakyat.
Lebih jauh, terjadi aksi yang di lakukan beberapa kali oleh para ibu-ibu pedagang kaki lima (PKL) pasar basanohi sanana. Menandakan bahwa pemeritah memang tak prorakyat sama sekali. saya teringat ibu saya adalah orang yang jarang marah-marah. Tapi ketika ibu saya yang tak pernah marah dan tiba-tiba marah. Maka yang saya pahami adalah kesalahan yang saya lakukan sungguhlah fatal.
Tidak hanya diatas yang membuat saya tergugah untuk mengkritisi. ketika saya membaca komentar dalam satu postingan dalam Group Facebook( Merebut01sula) begitu bobroknya komentar yang terdapat pada sebagian pengomen yang propemerintah yang menganggap bahwa apa yang dilakukan benar. Saya beritahu ya bapak dan ibu, selama rakyat masih berteriak maka belum ada kata benar dalam konsep pemerintahan indonesia.
Karena saya sebagai anak daerah maka saya mengkritisi dan jangan jadi orang dungu yang menganggap kritik sama dengan menghina karena krtitik adalah kata keren dari mengingatkan.
Maka carilah solusi lagi jangan menganggap apa yang dilakukan telah benar, jangan hadapi ibu-ibu kami dengan pendekatan kesombongan karena tak dapat ujung pohonnya. Dekatilah dengan rasa seorang anak mendekati ibunya dengan rasa kekeluargaan sula.
Salam Dad Hia Ted Sua.
Manado 28 Mei 2018
0 Response to "Pemerintah Sula Miskin Ide dan Gagasan"
Post a Comment