Perkenalan: Cerpen yang Pendek
(Tampak belakang saya) |
Judulnya 'Cerpen yang Pendek' coba dilihat, bagaimana kita semua bisa membayangi sebuah cerita pendek yang pendek, semua tentu berkata dalam kepala masing-masing betapa singkatnya cerita dibalik cerpen ini. Saya juga demikian.
Saya tidak bisa mengutarakan alasan dibalik lahirnya ide ini, sayapun tidak bisa mengurai dan mengulas secara pasti kenapa pikiran ini datang. Mungkin karena akal saya mulai kehilangan daya imajinasi.
Entahlah secara pribadi saya meminta untuk tidak ditanggapi lebih soal sebab kenapa saya menulis seperti diatas, semua ini saya tulis diatas rasa kecemasan eksistensi saya di dunia.
Secerca harapan dalam tulisan ini adalah saya dapat menemukan kesimpulan di balik tulisan berlandas kekacauan pikiran diatas dan selebihnya semua teman-teman pembaca dapat menuai pemahaman dari tulisan ini.
Sebelum jauh bertanya-tanya saya perkenalkan diri saya yang tidak penting ini dengan perkataan awal bahwa nama saya Awin Buton, saya adalah manusia, masih hidup, bernapas dengan cara menarik oksigen dan mengeluarkannya kembali dan yang terakhir saya sehat wal afiat.
Sungguh sungguh tidak pentingkan? Begitulah saya yang sehat secara fisik namun sakit secara pikiran. Sebagai seorang anak perantauan yang berstatus mega, karena sebagai seorang mahasiswa, seorang intelektual muda dan seorang cendikiawan tulen.
Kembali saya terangkan bahwa perkataan saya diatas bahwa saya mahasiswa, itu yes. Selebihnya Intelektual muda dan Cendikiawan itu merupakan mimpi, yang saya sendiripun meragukan mencapai pada level itu.
Demikian cerpen ini saya tulis dengan kekacauan pikiran dan kekhawatiran, sebuah perkenalan lewat cerpen yang tidak begitu penting atau tidak penting sama sekali.
Semua saya serahkan ditangan teman-teman pembaca sekalian dalam menilai sebab jika saya serahkan pada tangan tuhan karena mungkin tuhan lebih memilih mencabut nyawa saya ketimbang menilai tulisan yang ditulis diatas kekacauan.
Sekian cerpen yang pendek ini, semoga kita dapat bertemu dengan cerpen-cerpen saya selanjutnya. Atas perhatiannya saya ucapkan bahwa anda sungguh kuramg kerjaan jika membaca ini. Maaf saya jujur.
Manado Selasa 18 Desember 2018
0 Response to "Perkenalan: Cerpen yang Pendek"
Post a Comment